Kelinci merupakan binatang yang rentan terhadap berbagai penyakit. Daya tahan tubuhnya cenderung lemah. Oleh sebab itu, angka kematian kelinci yang disebabkan oleh berbagai penyakit mencapai angka 20% sampai 60 %. Mencermati hal ini, akan jauh lebih baik jika peternak maupun pemelihara melakukan langkah pencegahan ketimbang pengobatan. Adapun penyakit yang kerap menjangkiti dan menyerang kelinci antara lain radang mata, tungau telinga, jamur kulit, bisul, flu, abses, kembung, kudis, sembelit dan masih banyak lagi lainnya. Berbagai penyakit pada kelinci ini bisa ditimbulkan oleh beberapa faktor bisa internal maupun eksternal. Secara rinci, faktor-faktor pemicu penyakit tersebut bisa Anda cermati dalam uraian singkat pada paragraf berikut ini.
Entertitis Kompleks Hingga Cocidiosis
Penyakit pada kelinci yang paling lazim ditemukan di lapangan dan paling banyak menyebabkan kematian adalah entertitis kompleks. Penyakit ini terkait erat dengan organ pencernaan kelinci. Entertritis sendiri berkaitan erat dengan istilah kembung, bloat dan mencret. Penyakit jenis ini paling sering menyerang anak kelinci yang masih dalam masa menyusui pada induknya. Menyoal faktor, entertitis sendiri biasanya disebabkan oleh udara yang tak bersahabat sebab terlalu lembab juga basah. Hal lainnya adalah kandang kelinci yang tidak memenuhi standar sehingga kelinci sering terkena angin dan lain-lain. Sementara itu, jika kelinci terkena penyakit kembung, boleh jadi disebabkan oleh parasit yang menyerang organ usus. Gejala kembung ini antara lain kelinci memiliki badan yang kurus, cenderung lesu, telinga yang tampak pucat, nafsu makan berkurang drastis, mata yang sayu, bulu kusam serta kotoran yang kelewat encer dan menyengat. Untuk mengatasi entertitis, kembung dan mencret, berikan paramenthyl atau intertim oral/intertim LA dengan dosis yang dianjurkan dokter hewan.