Artikel ini bukanlah bercerita tentang pengalaman-pengalaman saya, tapi artikel kali ini lebih ke arah scientist dan lumayan untuk menambah wawasan para pengunjung setia blog pulau kelinci.
Kelinci ternak baik pedaging maupun kelinci hias yang terdapat di Indonesia yang dikenal sekarang ini dulunya berasal dari kelinci liar.
Baca juga:
Cara beternak kelinci untuk pemula hingga menghasilkan uang dengan cepat
Dalam klasifikasi biologi, kelinci termasuk Ordo Logomorpha. Ordo ini tergolong hewan purba. Fosil yang ditemukan membuktikan bahwa ia berasal dari kala Eosen. Ordo ini dibedakan atas dua famili; Octhonidae dan Leporidae. Masing-masing dibedakan berdasarkan rumus giginya. Secara lengkap, rumus gigi dari kedua famili tersebut sebagai berikut:
Rumus gigi Liporidae
2.0.3.3
1.0.2.3
Liporidae, yang terdidi dari kelinci dan terwelu memiliki 8 pasang gigi (16 buah) di rahang atas dan 7 pasang gigi (14 buah) di rahang bawah.
Artikel menarik lainnya:
Rahasia peluang berbisnis kelinci pedaging yang menguntungkan
Di rahang atas terdapat 2 pasang gigi seri, tak bertaring, 3 pasang geraham kecil, dan 3 pasang geraham besar. Masing-masing gigi tersebut terbagi merata; 2 buah gigi seri, 0 gigi taring, 3 buah geraham kecil, dan 3 buah geraham besar di bagian kiri dan kanan. Gigi seri di rahang atas yang berjumlah 4 buah hanya 2 buah yang tumbuh panjang, berbentuk seperti pahat.
Sementara 2 buah lainnya merupakan gigi saki, yang terletak di belakang gigi seri. Di rahang bawah terdapat 1 pasang gigi seri tak bertaring, 2 pasang geraham kecil, dan 3 pasang geraham besar. Masing-masing gigi tersebut terbagi merata: 1 buah gigi seri, 0 gigi taring, 2 buah geraham kecil, dan 3 buah geraham besar di bagian kiri dan kanan.
Rumus gigi Ochotonidae
2.0.3.2
1.0.2.3
Ochotonidae yang terdiri dari bermacam-macam pika, memiliki 7 pasang gigi (14 buah) di rahang atas, dan 6 gigi (12 buah) di rahang bawah.
Di rahang atas terdapat 2 pasang gigi seri, tak bertaring, 3 pasang geraham kecil, dan 2 pasang geraham besar. Masing-masing gigi tersebut terbagi merata di bagian kanan dan kiri.
Di rahang bawah terdapat 1 pasang gigi seri, tak bertaring, 2 pasang geraham kecil, dan 3 pasang geraham besar. Masing-masing gigi tersebut terbagi merata di kanan dan kiri.
Famili Octhonidae dari pika, sementara famili Leporidae terdiri dari terwelu dan kelinci. Baik pika, terwelu, maupun kelinci memiliki gigi seri pengerat seperti halnya tikus yang tergolong ke dalam ordo Rodensia. Dahulu pika dan kelinci digolongkan ke dalam ordo Rodensia dalam subordo Duplicidentata. Namun, sebenarnya, ordo Logomorpha dan ordo Rodensia berbeda. Ordo Logomorpha memiliki dua pasang gigi seri pada rahang atas, sementara ordo Rodensia memiliki sepasang gigi seri.
Famili Ochotonidae atau kelompok pika termasuk hewan kecil, berbobot sekitar 140 gram per ekor. Sosoknya mirip kelinci, badan pendek berbentuk silinder sepanjang 15 cm, tidak berekor, dan bertelinga pendek. Kakinya memiliki tungkai belakang yang sama panjang dengan tungkai depan. Jalannya lebih banyak bertingkat daripada melompat. Mereka mengeluarkan bunyi-bunyian yang khas mirip siulan nyaring, yang kadangkadang diubah menjadi embekan. Fungsi bunyi-bunyian itu sebagai sarana komunikasi.